Writing for Research: Research Proposals


Kamis, 3 September 2015, saya berkesempatan untuk menghadiri kuliah umum yang diisi oleh Dr.Kirrilee Hughes, seorang Deputy Director- Indonesian Affairs di The University of New South Wales. Acara ini diselenggarakan oleh jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran yang terbuka untuk umum.







Sedikit tentang beliau yang saya tangkap dari pemaparan CV yang disampaikan oleh moderator, Dr.Kirrilee sempat tinggal di Indonesia untuk sekolah tingkat SMU di Jogja dan kalau tidak salah sempat di UGM dan di salah satu universitas di Malang untuk keperluan skripsinya yang memang mengambil jurusan Asian Studies (Indonesia) di The Australian National University. Bahasa Indonesianya cukup lancar sehingga pemaparan materi pun terkadang diselipkan dengan Bahasa Indonesia.

(Karena disampaikan dalam bahasa Inggris, akan banyak istilah bahasa Inggris yang saya tulis dalam artikel ini)


Dengan judul Writing for Research: Research Proposals, Dr.Kirrilee menyampaikan bahwa menulis proposal penelitian merupakan suatu hal yang hingga saat ini belum ditemukan formula/resep yang paten agar semua orang mampu menulis sebuah proposal penelitian. Atau setidaknya dengan perasaan tanpa beban dan mengalir begitu saja. Menulis sebuah proposal penelitian merupakan suatu langkah awal yang mampu menentukan ke arah manakah si peneliti akan menghasilkan penelitiannya, atau dengan kata lain disinilah rencana awal yang membantu si peneliti memahami seperti apakah penelitian itu akan berjalan, metode apa yang digunakan, hambatan apa yang sekiranya akan ditemui pada saat meneliti, dan lain sebagainya.

Secara jelas, Dr.Kirrilee mengungkapkan bagaimanakah mengembangkan sebuah proposal penelitian. 

How to develop a research proposal?
1. A proposed title
2. A clear statement which describes the research problem and its significance
3. How your research problem relates to existing knowledge 
4. An outline of the method to be used to analyse the problem
5.The hypothesis

"A good research proposal will help you to understand what you will include in your research and what is beyond the scope of your research'"

Di akhir pemaparannya, Dr.Kirrilee menyimpulkan 3 hal, yaitu:
1. All research needs a plan, A good plan!
2. There is no perfect formula or recipe for a Research Proposal,and we have to remember that it can change since a research proposal is only a roadmap.
3. Research proposal helps you to understand what you WILL do and what you WILL NOT do.

Selama kurang lebih 60 menit, pemaparan Dr.Kirrilee sangat membantu saya memahami pentingnya kemampuan menulis. Menulis bukan hanya kepentingan seorang akademisi untuk naik jabatan fungsional, apply beasiswa, atau mendapat dana hibah penelitian, namun kemampuan menulis proposal penelitian juga berguna bagi mereka yang bekerja di bidang non-akademik, misalnya untuk kepentingan project, lanjut sekolah, dan lain sebagainya. Selama ini saya sudah sering mendapatkan pemaparan tentang menulis proposal, sejak dari zaman diploma hingga S1. Saya sedikit banyak sudah paham tentang apa yang harus dituangkan dalam sebuah research proposal, namun dengan adanya kuliah umum ini, Dr.Kirrilee mampu menginspirasi saya untuk terus mengasah kemampuan menulis, terutama untuk academic research, karena banyak hal yang mampu saya raih dengan memiliki kemampuan menulis proposal penelitian yang baik.


Tulisan ini dibuat agar kemampuan menulis saya semakin terasah dan demi lulus S2 di tahun 2017 dan melanjutkan ke program doktoral di Australia di tahun 2019. Amiin!

MARI MENULIS!

You Might Also Like

0 comments