Mengurus Daftar Haji Reguler Kurang dari 24 Jam, Bisakah?



Tentu bisa! 

Senin kemarin, 2 Oktober 2017, saya dan suami memutuskan untuk mendaftar haji mengingat usia yang semakin bertambah dan daftar tunggu yang tampaknya semakin lama setiap tahunnya. Tidak banyak yang akan saya ceritakan, karena banyak sekali postingan sejenis yang isinya lebih detail dan jelas. Namun, tidak ada salahnya kan saya ikut berbagi tentang pengalaman saya mengurus pendaftaran haji reguler yang kebetulan selesai dalam waktu kurang dari 24 jam alias ga nyampe sehari! Penjelasannya saya bagi sesuai kegiatan yang saya lakukan dari pertama hingga berhasil memperoleh nomor porsi ya, mari disimak.

Oya, sebelum memutuskan mendaftar haji, dua tahun lalu kami sudah buka rekening khusus tabungan haji di bank CIMB Niaga Syariah cabang Buah Batu. Tidak ada persiapan khusus, karena ini kami lakukan dengan niat mencicil sedikit demi sedikit dengan memotong dari gaji bulanan. Prosesnya pun cukup mudah, tinggal datang ke bank lalu CS akan membantu pembukaan rekening tabungan haji. Nama produknya adalah Tabungan Pahala IB Haji. Minimal saldo yang harus masuk adalah Rp.500.000,- dan kalau lebih juga gapapa. Dokumen yang dipersiapkan standar, seperti KTP dan formulir yang diisi disana. Tidak sampai sejam, rekening kami sudah jadi.

Seminggu sebelum mendaftar, saya banyak melakukan browsing tentang dokumen yang harus dipersiapkan sebagai syarat mendaftar haji. Ada beberapa situs yang saya baca, misalnya dari sini dan sini. Enaknya jaman sekarang, kita bisa lebih mudah membayangkan bagaimana proses pendaftaran tersebut hanya dengan baca postingan orang lain yang sudah berhasil. So, berbekal pengalaman membaca tersebut, berikut adalah dokumen yang saya siapkan in advance :
  • KTP
  • KK
  • Buku Nikah/Ijazah/Akta Lahir (pilih salah satu)
  • Surat Keterangan Domisili*
  • Surat Keterangan Sehat dari puskesmas setempat**
  • Buku rekening tabungan haji
  • Materai 3 buah masing-masing
  • Pas foto 3x4 dan 4x6 (masing-masing 15 buah) dengan ketentuan wajah 80% dengan latar belakang putih (bikin aja di studio foto, biasanya mereka sudah paham) 
*untuk surat keterangan domisili, prosesnya harus dimulai dengan meminta surat pengantar dari RT / RW setempat untuk kemudian diurus ke kelurahan dan kecamatan. Silahkan kontak masing-masing pengurus RT/RW beberapa hari sebelum mengurus supaya formulirnya disiapkan.
** surat keterangan sehat diurus di puskesmas dengan membayar biaya registrasi Rp.3000,- dan biaya pemeriksaan Rp.15.000,-. Tidak ada dokumen yang diminta untuk diserahkan.

Dokumen diatas saya bawa yang aslinya dan sengaja hanya saya fotocopy di Kantor Kemenag Kota Bandung. Kenapa? Karena disana mereka lebih faham berapa banyak dokumen yang wajib difotokopi, jadi tidak ada yang mubadzir. Tapi, kalau memang tidak ingin repot, masing-masing dokumen di copy sebanyak 5 kali saja.

Membuat surat keterangan domisili di kelurahan


1. Setelah dokumen siap, hari Senin pagi tepatnya pukul 07.30, saya dan suami berangkat dengan membawa dokumen diatas. Lokasi pertama adalah puskemas untuk membuat surat keterangan sehat. Setelah registrasi, saya diarahkan ke bagian pemeriksaan (khusus, tidak antri seperti pasien lainnya) dan bilang saja ingin membuat surat keterangan sehat sebagai daftar haji. Tidak sampai satu jam, urusan kami di puskesmas selesai. 

2. Dari sana kami meluncur ke rumah bu RT untuk meminta surat pengantar sebagai syarat membuat surat ket domisili. Disana, kami juga ditanya perihal keperluan membuat surat tersebut. Formulir yang diisi tidak banyak, hanya satu. Bu RT meminta copy KTP sebagai dokumen prasyarat, dan Pa RW meminta untuk memperlihatkan KK asli sebgai prasyarat. Setelah surat tersebut ditanda tangani keduanya, kami berangkat menuju kelurahan. Di kelurahan, kami diminta menyerahkan copy KTP dan KK sebagai dokumen prasyarat. Setelah selesai, dokumen diminta untuk di copy oleh kami dan di tanda tangan diatas materai. Setelah itu, copy dokumen disimpan oleh kelurahan dan yang asli dibawa oleh kami menuju kecamatan. Sesampainya di kecamatan, kami hanya perlu meminta ttd camat sebagai syarat akhir surat keterangan domisili. Proses membuat surat keterangan domisili ini memakan waktu hampir dua jam, sehingga baru pukul 11.00 kami bisa berangkat menuju bank.

3. Jam 11.30 kami tiba di Bank CIMB Niaga Syariah. Setelah memindahkan jumlah dana sebesar masing-masing RP 25.000.000,- ke rekening tabungan haji (saldo minimum), teller memberikan dokumen berikut untuk kami isi:
  • Surat Pernyataan Pendaftaran Calon Jemaah Haji
  • Surat Kuasa/Wakalah

Surat tersebut kami isi sambil menunggu CS memberikan bukti setoran kami. Buku tabungan dengan jumlah saldo minimum tersebut juga dicopy oleh pihak bank berikut copy KTP. Tidak lama, tanda bukti setoran awal BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) yang terdiri dari lima rangkap pun kami terima untuk kami tandatangani. Pihak bank meminta pas foto 3x4 sebanyak 5 buah dan bukti setoran berwarna hijau sebagai arsip mereka. Sekitar pukul 13.00, urusan di bank selesai dan kami segera meluncur ke Kantor Kemenag Kota Bandung.

4. Setibanya di Kemenag, kami langsung ke bagian fotocopy yang terletak di sisi kanan gedung pendaftaran haji. Cukup bilang mau fotocopy untuk syarat daftar haji, bapaknya sudah mengerti dan langsung mengcopy sebanyak dokumen yang dibutuhkan. Total yang perlu kami bayar untuk fotocopy hanya Rp.7000,- saja. Oya, tidak perlu beli map baru, karena tidak diperlukan. Setelah itu, kami segera menuju lantai 2 untuk mendaftar. Ruangan untuk daftar haji cukup besar dan nyaman. Saat kami tiba, ada satu loket yang buka dan sedang melayani calon jemaah. Tidak lama, kami dilayani oleh petugas yang membantu kami mengurus pendaftaran haji. Seluruh dokumen yang sudah kami siapkan sudah sesuai, sehingga tidak sampai setengah jam, kami berdua sudah mendaftar nomor porsi haji. Tidak banyak keterangan yang kami peroleh mengenai daftar tunggu, namun prediksi keberangkatan akan bisa di cek setelah 7 hari di situs ini.






Sekitar pukul 14.00, seluruh proses yang kami lakukan dari pagi menemui hasilnya dan kami sudah memiliki nomor porsi haji, Alhamdulillah. Kami berdua tidak mau menghitung berapa lama lagi akan berangkat, karena memang masih lama dan kami niatkan semoga tidak ada satupun halang rintang yang membuat perjalanan haji kami kelak bermasalah. Insya Allah, kami akan berangkat sesuai dengan undangan yang telah Allah SWT tetapkan.

Ternyata, proses daftar haji semakin kesini semakin dipermudah ya, ga sampai 24 jam kami berdua bisa dapet nomor porsi haji. Yuk sama-sama berdoa, semoga kita semua diberikan kesehatan, rizki yang barokah, dan sisa umur yang bermanfaat agar bisa menjadi tamu Allah di periode haji mendatang. Insya Allah...


You Might Also Like

0 comments