Your smile releases all the pain |
16:20
Bandung
Hari Raya Idul Adha1436 H
Sore ini, saya masih berkutat dengan tugas Metodologi Penelitian. Chapter Report-nya sih sudah selesai, tapi presentasinya masih belum saya buat padahal saya sudah bertekad di libur panjang kali ini semua tugas S2 saya harus selesai. Tapi ternyata, susaaah. Memahami satu chapter saja sudah berapa kali bolak balik bukunya dan sampai sekarang masih belum mudeng. Belum lagi tugas Morphology yang buku acuannya aja campur sari bahasa Belanda. Padahal 2 minggu lagi jatahnya tampil. Kalo udah kaya gini, suka pengen meluk suami..
Suami? Suamiku yang baik hati lagi apa ya? Tadi sih dari pagi sampai siang masih setia nemenin istrinya ngetik sambil becanda-becandaan, mau Skype tapi signal disana susahnya bikin kesel, yaudah balik teleponan lagi. Loh kok teleponan? Iya, suami saya kali ini ga dapet jatah cuti dan akhirnya harus rela berjauhan lagi di hari raya. Jangan tanya perasaan saya ya, sedih sama gembira udah ga jelas lagi, udah ga pernah nangis lagi, sekarang lebih sering menghela nafas dan berkata sama diri sendiri "Sabar ya, selesai S2 semuanya bakal selesai, no more LDR".
Janji yang berulang kali saya ucapkan setiap pulang kuliah dan kecapean karena pp Bandung-Jatinangor, setiap saya liat temen yang baru nikah udah pada isi, setiap saya ditanya "Udah isi, neng?" sama ibu-ibu komplek yang gak begitu saya kenal, dan setiap pulang ngajar dan sampe kamar cuma bisa liat guling sambil berharap buntelan itu adalah suami saya tercinta.
Iya, itu adalah janji yang selalu keluar setiap saya merasa letih, tapi selalu hilang dan menguap saat saya mengajar anak-anak, saat saya berdiskusi dengan rekan-rekan sesama dosen dan membicarakan seminar apa yang harus kita kejar tahun ini, jurnal apa lagi yang harus dipublikasikan, dan saat saya bertemu teman-teman seangkatan yang sama-sama berjuang untuk gelar master di tahun 2017. Dan janji itu berubah menjadi keyakinan saat suami dengan lembut mengingatkan akan mimpi saya menjadi seorang Guru Besar, mimpinya tentang memiliki beberapa investasi di Bandung dan dirinya sudah pensiun dini dalam usia 45an dengan bisnis properti yang sudah berjalan, mengantarkan saya mengajar di salah satu universitas prestisius di Bandung dan setiap sore minum teh di depan teras rumah dengan anak-anak yang mulai beranjak dewasa.
Suamiku, yang penuh kebesaran hati, rela membagi 'haknya' untuk sepenuhnya dilayani oleh sang istri dan meridhoi istrinya untuk menimba ilmu lebih lanjut, untuk berkarya sebagai dosen, dan tetap berbakti kepada papah mamah dengan menjaga perasaannya agar tidak tinggal berjauhan dengan anak perempuannya ini. Suamiku yang hingga saat ini selalu menguatkan tentang keyakinan memperoleh keturunan, bahwa kita hanyalah hamba yang dititipkan kepercayaan, yang tugas utamanya terus berusaha dan berdoa semoga kelak kepercayaan itu akan sampai kepada kita berdua. Suamiku, yang makan dan laundry-nya masih diurus orang lain, selalu sabar mendengar keluhan dan tangisan yang muncul setiap istrinya kangen dan merengek minta ditengok padahal baru seminggu ditinggal balik ke site.
Pria baik hati itu, suamiku.
Berkahi dan limpahkan berjuta pahala baginya Ya Allah, dan sampaikan kami pada indahnya kebersamaan yang abadi di Jannah kelak. Hanya satu pintaku, jadikanlah aku satu-satunya bidadari baginya baik di dunia maupun di surga kelak. Amin..
“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Dan tidaklah seorang istri dapat menunaikan seluruh hak Allah hingga istri memenuhi seluruh hak suaminya.” (HR. Ahmad).
Kamis, 3 September 2015, saya berkesempatan untuk menghadiri kuliah umum yang diisi oleh Dr.Kirrilee Hughes, seorang Deputy Director- Indonesian Affairs di The University of New South Wales. Acara ini diselenggarakan oleh jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran yang terbuka untuk umum.
Sedikit tentang beliau yang saya tangkap dari pemaparan CV yang disampaikan oleh moderator, Dr.Kirrilee sempat tinggal di Indonesia untuk sekolah tingkat SMU di Jogja dan kalau tidak salah sempat di UGM dan di salah satu universitas di Malang untuk keperluan skripsinya yang memang mengambil jurusan Asian Studies (Indonesia) di The Australian National University. Bahasa Indonesianya cukup lancar sehingga pemaparan materi pun terkadang diselipkan dengan Bahasa Indonesia.
(Karena disampaikan dalam bahasa Inggris, akan banyak istilah bahasa Inggris yang saya tulis dalam artikel ini)
Dengan judul Writing for Research: Research Proposals, Dr.Kirrilee menyampaikan bahwa menulis proposal penelitian merupakan suatu hal yang hingga saat ini belum ditemukan formula/resep yang paten agar semua orang mampu menulis sebuah proposal penelitian. Atau setidaknya dengan perasaan tanpa beban dan mengalir begitu saja. Menulis sebuah proposal penelitian merupakan suatu langkah awal yang mampu menentukan ke arah manakah si peneliti akan menghasilkan penelitiannya, atau dengan kata lain disinilah rencana awal yang membantu si peneliti memahami seperti apakah penelitian itu akan berjalan, metode apa yang digunakan, hambatan apa yang sekiranya akan ditemui pada saat meneliti, dan lain sebagainya.
Secara jelas, Dr.Kirrilee mengungkapkan bagaimanakah mengembangkan sebuah proposal penelitian.
1. A proposed title
2. A clear statement which describes the research problem and its significance
3. How your research problem relates to existing knowledge
4. An outline of the method to be used to analyse the problem
5.The hypothesis
"A good research proposal will help you to understand what you will include in your research and what is beyond the scope of your research'"
Di akhir pemaparannya, Dr.Kirrilee menyimpulkan 3 hal, yaitu:
1. All research needs a plan, A good plan!
2. There is no perfect formula or recipe for a Research Proposal,and we have to remember that it can change since a research proposal is only a roadmap.
3. Research proposal helps you to understand what you WILL do and what you WILL NOT do.
Selama kurang lebih 60 menit, pemaparan Dr.Kirrilee sangat membantu saya memahami pentingnya kemampuan menulis. Menulis bukan hanya kepentingan seorang akademisi untuk naik jabatan fungsional, apply beasiswa, atau mendapat dana hibah penelitian, namun kemampuan menulis proposal penelitian juga berguna bagi mereka yang bekerja di bidang non-akademik, misalnya untuk kepentingan project, lanjut sekolah, dan lain sebagainya. Selama ini saya sudah sering mendapatkan pemaparan tentang menulis proposal, sejak dari zaman diploma hingga S1. Saya sedikit banyak sudah paham tentang apa yang harus dituangkan dalam sebuah research proposal, namun dengan adanya kuliah umum ini, Dr.Kirrilee mampu menginspirasi saya untuk terus mengasah kemampuan menulis, terutama untuk academic research, karena banyak hal yang mampu saya raih dengan memiliki kemampuan menulis proposal penelitian yang baik.
Tulisan ini dibuat agar kemampuan menulis saya semakin terasah dan demi lulus S2 di tahun 2017 dan melanjutkan ke program doktoral di Australia di tahun 2019. Amiin!
MARI MENULIS!
There's a deep meaning inside these layers of clothes |
Akhirnya, sampai juga di review salah satu vendor yang paling banyak menyita budget, haha. Berhubung saya ada keturunan Minang dari Ibu, dan garis keturunannya lebih menganut sistem Matrilineal, akhirnya anak-anak Mamah cenderung lebih ke-Padang-Padang-an daripada ke-Tegal-Tegal-an. Walaupun lahir dan besar di kota kembang, saya sama sekali tidak ada keturunan Sunda dan kurang begitu paham budayanya. Sehingga, pernikahan saya sama sekali tidak mengadopsi budaya Sunda, baik dari mulai proses lamaran hingga resepsi pernikahan.
Di Bandung sendiri, ada beberapa vendor besar yang khusus menyewakan pernak pernik pernikahan tradisional Minang. Namun, saya hanya fokus pada dua vendor saja: Labana Pelaminan dan Ibu Ani Zainudin. Setelah beberapa kali survey via tlp dan datang langsung, saya memilih Labana untuk menjadi vendor saya. Selain jarak showroomnya yang tidak terlalu jauh dari rumah, harga paket yang ditawarkan masih sesuai budget dan tidak terlalu mahal. Mari kita bahas satu persatu paket yang saya ambil di vendor ini:
Pelaminan Bagonjong Satu |
Pelaminan Bagonjong Satu |
Memilih melangsungkan akad nikah di gedung, salah satunya karena background yang cantik ini |
A. PELAMINAN
Pelaminan yang saya pilih dalam paket adalah pelaminan Bagonjong Satu. Bagonjong adalah bentuk atap yang meruncing ke atas khas Minang seperti yang ada di gambar, dan jumlahnya hanya satu (di tengah saja). Untuk sisanya, bentuk atap berbentuk bundar di samping kanan kiri. Paket ini adalah yang cukup dengan budget saya, kalau mau yang lebih mewah dengan Bagonjong Full dan pelaminan lebih panjang juga tersedia kok. Untuk warna, saya memilih perpaduan emas dan merah karena Padang sangat identik dengan kedua warna tersebut. Pelaminan Padang selalu tampak mewah menurut saya dengan warna warna ngejreng dan renceum kalo kata orang Sunda mah, hihi..
B. Pakaian Adat
Karena pelaminan sudah didominasi warna merah dan emas, saya tidak mau baju resespi saya tampak serupa dengan pelaminan. Oleh karena itu, untuk baju resepsi, saya tetap mempertahankan busana tradisional Minang dengan warna hitam dan akses payet emas serta suntiang emas agar kontras dengan pelaminan. Alasan lain adalah warna hitam menurut saya sangat elegan dan yang paling menyenangkan, baju ini masih baru di Labana bahkan baru selesai dipayet dua hari menjelang hari H, jadi masih terhitung baru. Oya, Labana Pelaminan ini koleksi baju tradisionalnya banyak banget, jangan berfikir kalo koleksinya hanya itu-itu aja, karena beberapa bulan sekali pemiliknya sering update koleksi bajunya. Dan, tidak hanya adat Minang yang disewakan, hampir seluruh adat di Pulau Sumatera ada disini, you name it..
Untuk make up, sebenernya dalam paket sudah termasuk, tapi saya tidak mengambil jatah make up karena saya pake vendor lain, Teh Iceu Wedding Make Up. Reviewnya di sini yaa...
Smile! Walaupun suntiang mulai terasa menusuk-nusuk kepala haha |
C. Tarian Persembahan
Tarian Minang sebagai pembuka resepsi sangat membantu mood saya untuk semakin happy, kenapa enggak? Karena hentakan dari live traditional music ala Minang yang salah satu elemennya adalah talempong membuat pembukaan acara resepsi saya sangat meriah. Tarian dan musiknya Labaa dipersembahkan oleh Unit Kesenian Minang Mahasiswa Universitas Telkom Bandung, keren yaa masih mahasiwa udah mampu berkarya dan cari uang sendiri, saluuut.. Oya untuk musik belum masuk paket yaaa...
Tarian 'Babendi-Bendi' |
Pencak Silat sebagai Pembuka Tarian Pasambahan |
Tarian Pasambahan |
Dikira ambil sirih, ternyata dalemnya permen |
Berofoto setelah selesai tugas |
D. Pembawa Acara
Ibu Susan, dari Labana, adalah pembawa acara yang bertugas mulai dari Malam Bainai hingga selesainya acara resepsi. Untuk Malam Bainai, nanti saya bahas di postingan selanjutnya ya..
E. Pager Ayu dan Pager Bagus
Terima kasih rekan-rekan PCMI Jabar khususnya para pria 2014, Bobby, Hery, Lucky, dan Yayang yang sudah berkenan jadi pager bagus di nikahan ini.. Alhamdulillah ya para pria Jabar menjadi pria pria Sumbar dalam sehari, hihi.. Untuk pager ayunya adalah temen-temen adik saya, yang udah bersedia dirias dan pake hiasan kepala selama berjam-jam.. makasih ya neng-neng geulis.. Oya, semua wardrobe dan make up pager ayu sudah disediakan oleh Labana, saya sebagai pengantin cuma milih baju sama warna apa yang bakal dipake mereka di hari H.
Jadi, temen-temen yang mau nikah dengan adat Minang dan stay di Bandung, Labana Pelaminan bisa jadi salah satu pilihan, apalagi yang punyanya baiik banget, kaya ke Nenek sendiri hehe..
Salam,
Yessy & Harist
Nama Vendor : Labana Pelaminan
Alamat: Jl.BKR no 126, Lingkar Selatan, Bandung
No Tlp: 022-5225271 (office) / 022-70189540 (Bu Isye)
Score : 8 out of 10
*tips: untuk survey, mendingan telpon dulu ke kantornya atau ke no admin, jadi pas sampe sana pas ada orangnya, supaya ga jauh-jauh udah dateng eh taunya kantornya tutup padahal hari kerja.
Being a wife empowers me to do more, to gain more, to achieve more |
Rektor beserta seluruh Sivitas Akademika Universitas Padjadjaran mengucapkan selamat kepada para calon mahasiswa baru Universitas Padjadjaran yang dinyatakan lulus Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran tahun 2015 jenjang S2.
Kamis, 11 Juni 2015.
10.30
Setelah berulang kali cek website SMUP Unpad dan berulang kali juga dikasih info kalo data belum tersedia, akhirnya sekitar pukul setengah 11, suami saya yang excited nya melebihi ibu-ibu kalo liat diskonan daging di supermarket, kirim message via line dan nanyain no peserta saya. Pas beliau nanya, saya langsung buka website nya sambil kasih no peserta juga ke suami. Sempet lupa dimana nyimpen berkas-berkas pendaftaran, akhirnya terpaksa buka laptop dan liat berkas awal daftar dulu. Pas ketik no peserta terus masukin tanggal lahir, jeng jeng jeng, mulut saya ga berhenti komat kamit baca Bismillah sambil merem. Then, voila!
Liat tulisan warna biru langsung sujud syukur, Alhamdulillah |
Alhamdulillah, cita-cita luhur pengen lanjutin S2 langsung setelah menikah, harapan ingin kuliah di UNPAD, keinginan supaya bisa belajar Ilmu Linguistik lebih dalam lagi, Insya Allah bukan hanya impian. Sedikit lebay, tapi mengingat persiapan daftarnya yang barengan sama persiapan nikah, bikin proposal thesis yang bener-bener ga kebayang bakal nyajiin apa, belum bolak balik ke Jatinangor buat test TOEFL lagi dan sempet ada tragedi salah tempat wawancara, yang harusnya dilakukan di Gedung IV kampus Dipati Ukur, saya dengan santai malah ke kampus Jatinangor (pardon my stupidity) tapi untungnya udah siap-siap dari Subuh jadi pas tau salah tempat, masih bisa ngejar ke DU via tol Cileunyi.
Jadi, untuk program S2 dan S3, khususnya di Fakultas Ilmu Budaya (saya kurang tahu untuk fakultas lain), tidak ada tes tulis dan peserta hanya diwajibkan untuk mendaftar dengan melampirkan proposal thesis serta undangan wawancara sambil menunjukkan proposal tersebut. Well, di proses wawancara itulah sebenernya yang lebih penting, karena yang wawancara langsung dosen-dosen bersangkutan dan menggali lebih dalam sejauh mana kesiapan kita untuk ambil program magister, baik dari kesiapan secara akademik maupun biaya.
Sujud syukur tak terhingga tentu sama Allah SWT atas kesempatan yang begitu indah diberikan sama saya, untuk Mama Papa Abah Mamah yang selalu doain anaknya, dan paling penting untuk suami terkasih, tersayang, tercinta, yang selalu ikhlas ridho mendukung istrinya baik moril maupun materiil hingga bisa lanjut ke jenjang S2.
I'm such a lucky wife..
Well, it is a state when opportunity meets luck, then being added by blessing from parents and husband - personal quote
Vendor Review : Bhatara Photography #YessyHaristWedding
- 6:54 PM
- By yessypurnamasari
- 0 Comments
Last moment captured by Bhatara Photography |
Kali ini saya pengen banget review vendor yang paling bermanfaat setelah semua keceriaan dan keriuhan pesta pernikahan: PHOTOGRAPHY!
Setelah selesai acara pernikahan, make up dihapus, catering habis ludes, baju kebaya balik lagi ke vendor, dan semua suvenir sudah di tangan para tamu, maka yang tersisa adalah kebahagiaan daaan moment yang tersimpan di rapi di memori kamera photographer. Ingat ini baik-baik.
Jadi, para calon pengantin yang sedang mempersiapkan pernikahan, ingatlah bahwa memilih vendor photography berarti memilih vendor yang bertanggung jawab penuh akan hasil akhir dari seluruh momen pernikahan kalian. Vendor inilah yang menyimpan rapi seluruh kenangan selama persiapan pengajian, siraman, momen ijab qabul, hingga kemeriahan di acara resepsi, baik yang diambil secara terang-terangan maupun candid.
Kenapa Bhatara Photography?
1. Dari beberapa kali menghadiri pernikahan, sering banget liat Bhatara yang bertugas sebagai juru rekamnya.
2. Di beberapa blog, banyak yang merasa puas dengan kinerja Bhatara selama acara pernikahan.
3. Bhatara cukup aktif mengunggah foto-foto terbaru saat momen prewed, wedding, pengajian, dll di akun Instagramnya di @bhataraphoto
4. Ownernya Bhatara adalah kakak teman saya, dan di pernikahannya teman saya tersebut, Bhatara sukses bikin saya yakin untuk booking beberapa bulan sebelum acara.
5. Kantor Bhatara letaknya cukup strategis di Jl.Sriwijaya, dan teteh-teteh admin, aa photographer, sampe ownernya Teh Icha semua ramah sekali sama kliennya.
6. Paket yang ditawarkan variatif, dan rata-rata terjangkau. Kalau mau yang hasilnya HD banget kaya nikahan Raffi Nagita juga Bhatara punya ko paketnya hihi..
7. Nah ini nih yang paling penting. Photographer Bhatara pada saat acara bertugas sangat profesional, ramah, humble, dan sesekali membuat saya yang nervous selama acara pengajian, malam bainai, dan akad, bisa sesekali tersenyum (demi kepentingan dokumentasi haha)
Di pengajian jarang banget senyum banyaknya nangis, eh Bhatara dapet aja momennya :) |
Personal potrait yang diambil sesaat sebelum ijab, makasih A Angga udah nyempetin haha |
Foto diambil sesaat setelah selesai makeup untuk Akad Nikah |
Sukaaa sekali hasil personal potrait nya Bhatara Photography :)) |
8. Setelah selesai acara, Bhatara menjanjikan bahwa hasil cetak dan seluruh file akan selesai dalam waktu 1 bulan. Pas iseng nanyain, ternyata 3 minggu setelah hari H, foto udah selesai semua dn bisa diambil di kantor walaupun hari itu ternyata Bhatara tutup (tiap Selasa kantor tutup) tapi Teh Icha mau standby di kantor nungguin kita yang kebelet pengen ambil hasil foto hehe.. Makasih teh Icha..
Hasil foto untuk pembesaran 20R |
Salah satu hasil foto di album cetak |
Anyway, terima kasih Bhatara sudah menjadi bagian acara terpenting kami berdua. Sukses selalu untuk Bhatara Photography..
Salam,
Yessy & Harist
Bhatara in action |
Vendor's Name : Bhatara Photography
Address : Jl.Sriwijaya 110 A Bandung
Phone: 085659344566
Pin BBM : 52823998
Instagram Account: @bhataraphoto
Jeeva Klui Resort, Lombok : A Perfect Place for Honeymoon
- 4:29 PM
- By yessypurnamasari
- 0 Comments
Who's that sexy man? haha |
"Pokonya kalo kita honeymoon, harus ke Lombok ya!"
Kira-kira itulah percakapan saya dan suami beberapa bulan sebelum resepsi. Lombok sudah mendunia dan saya belum pernah sama sekali kesana, padahal letaknya ga begitu jauh dari Bali dan bisa ditempuh lewat pesawat maupun naik speed boat dari Bali. Tapi, karena waktu itu belum ada direct flight Bandung-Lombok, keinginan kesana agak sedikit memudar mengingat harus ambil flight dari Jakarta.
Untungnya, sekarang Citilink sudah melayani penerbangan Bandung-Lombok loh, walaupun frekuensinya masih 1x dalam sehari. Harganya pun cukup terjangkau, saya dan suami hanya membayar 1.2 juta untuk berdua (one way).
Untuk masalah akomodasi selama disana, saya tidak mau ngasal pilih hotel dengan pertimbangan ini adalah liburan pertama saya berdua dengan suami. Selain itu, saya ingin resorts yang tidak hanya bagus tapi punya staff yang ramah dan helpful sama orang lokal.
Setelah beberapa bulan ngubek Trip Advisor, Booking.com, Agoda, dan blogwalking di beberapa blogger favorit saya, saya memutuskan untuk menginap di Jeeva Klui, Lombok. Resort ini sudah mendapat award dari Trip Advisor dengan score di atas 9 dan kalau tidak salah merupakan 1 dari 5 resorts terbaik yang ada di Indonesia (baca dari majalah apa ya lupa). Plus, postingan dari Alodita di akun Instagram nya saat liburan di sana juga cukup bikin mupeng. Akhirnya, suami booking untuk 3 hari 2 malam dengan pilihan kamar tipe Double Garden View Villa.
Jeeva Klui sangat cocok untuk yang honeymoon kaya kita karena suasananya sangat tenang dan nyaman. Lokasinya di area Senggigi dan bisa ditempuh pake Damri dari airport terus turun di Central Senggigi dengan biaya 25k. Dari Central sudah deket ko, jadi tinggal naik taksi aja dan paling cuma bayar 20k sampai depan hotel. Di Lombok enaaak banget ga ada macet, jalanan besar, mesjid dimana-mana, suara azan kedengeran bahkan pas lagi sunset kita nikmatin banget dengan backsound azan Maghrib sayup-sayup di sekitar resorts.
Desain ruangan disini dibuat temaram dan klasik tradisional khas Lombok. Oya satu hal yang menarik perhatian saya adalah staff yang bertugas untuk make up room. Mereka ga bawa trolly atau apa gitu kaya loker beroda, tapi bawa tas gendong gitu dari bahan karung dan isinya barang-barang untuk keperluan kamar kaya bedsheet, handuk baru, dsb. Terus, setiap bada Maghrib, tiap staff nyamperin masing-masing room untuk nyemprotin obat nyamuk hihi, karena mungkin makin malem makin banyak nyamuk ya disini. Dan mereka sangaaat sopan sekali, salut deh buat manajemennya..
Terima kasih Jeeva Klui, for giving us surely an unforgettable honeymoon experience ever. We'll coming back for sure to celebrate our wedding anniversary, perhaps?
Find further information or maybe special promo through the official website www.jeevaresorts.com and happy holiday everyone!
Salam,
Yessy Purnamasari