A Journey to #YessyHaristWedding: Tie the Knot

Dummy undangan kita. Yeay!
Jaman sekarang kalo ga bikin hashtag kayanya ga afdol ya sebelum ngepublish suatu postingan. Kalo diliat dari judul, mungkin banyak yang mengira kalo postingan ini bakal mengupas habis tentang A-Z nya persiapan pernikahan aku sama Harist. In fact, aku ga pengen ngomongin tentang review vendor atau pengalaman berburu vendor pernikahan. Hmm mungkin bukan enggak, tapi belum pengen lebih tepatnya. Kayanya lebih enak review vendor kalau pernikahan kami yang Insya Allah bisa dihitung minggu ini udah terlaksana, semua hal sudah dibayar haha, sudah honeymoon, sudah tinggal di La Maison Bleue, dan sudah sah sebagai suami istri. Oya keingetan belum cerita tentang apa itu La Maison Bleue dan seperti apakah cara kami berdua mendapatkannya. Nanti lah, di share di postingan berikutnya, Insya Allah kapan-kapan (kalo kepengen) hihi..

Aku baru aja install salah satu aplikasi lucu di iPhone namanya Tie the Knot. Aplikasi ini sebenernya salah satu dari jutaan aplikasi lain yang ada di AppStore yang gunanya menghitung mundur waktu pernikahan kalian. Simply, you only have to put the name of the bride, the groom, and the wedding date (including the time of your akad/holy matrimony), then voila! Aplikasi ini langsung nunjukin berapa hari, berapa jam, menit, dan berapa detik lagi menuju momen sakral kamu. Detik ini sih, pernikahan aku sama Harist katanya tinggal 91 hari, 16 jam, 49 menit dan 14 detik. Hihi, lucu banget. Jadi kalo lagi ga ada kerjaan dan bosen cek Path ato IG, aku sih larinya liat countdown pernikahan aku sendiri. Lumayan, suka jadi sumringah sendiri dan ngerasa kalo every second worths the wait :)

Sebenernya ga cuma ngitung mundur pernikahan, banyak juga aplikasi sejenis yang dibuat untuk mengingat momen ulang tahun, anniversary, ato momen-momen penting lainnya yang memang sengaja pengen diingat oleh yang bersangkutan. Harist selalu bilang, kalo yang namanya in a relationship, yang kita beli pake uang, yang kita bayar, misalnya liburan, beli barang, bayar foto mahal-mahal, itu bukan beli barangnya tok, tapi disitu kita berdua create moment. Momen itu yang bakal kita kenang walaupun misalnya barangnya udah ga ada, liburannya udah selesai, atau fotonya ya tinggal foto dalam bingkai aja. Duh jadi kangen dia kan siang bolong begini haha..

Balik lagi ke tie the knot, aku lagi ada di masa dimana semua persiapan sudah hampir selesai, baju sudah fitting, DP beberapa vendor sudah selesai, meeting sama WO udah jalan, tinggal apalagi ya? hmm masih ada sih, prewed belum dilaksanakan, cari dekorasi untuk kamar pengantin belum terlaksana, seserahan belum selesai, mahar belum dibeli, dan kayanya list tamu undangan hingga detik ini belum fix sama sekali. Padahal tinggal 12 minggu lagi ya haha, tapi gatau kenapa belum tergerak untuk menyelesaikan semuanya. Kalo kata beberapa temen sih, euphorianya lagi turun dan ini masa dimana si CPW lagi pengen mengalihkan sejenak fokusnya ke hal-hal yang bukan berbau wedding. Gapapa ya, ga lama ko janji, mudah-mudahan awal Februari moodnya udah balik dan bisa nyelesein semua printilan-printilan yang belum selesai. Bismillah!

You Might Also Like

0 comments