Bersyukur, bersyukur, dan bersyukur

Desa Gumati, 3 September 2012
Semangat pagi!
Saya menulis postingan ini di tengah proses induction TUR Batch 54, batch kedua yang saya ajar sepanjang karir saya sebagai seorang trainer di salah satu bank.
Jadi seorang trainer atau instruktur sebenarnya bukan merupakan point dalam wish list sepanjang hidup saya, jadi kalau di bilang keluar dari target atau bukan pencapaian yang saya harapkan ya bisa dibilang seperti itu.
TAPI....
Satu hal yang nyambung ialah..
Saya punya passion yang besar dalam hal ajar-mengajar. Memberi informasi pada orang lain. Sharing ilmu baru dengan orang baru. Ketemu banyak temen baru. Berdiri di dpan orang banyak, memegang mic, postur tubuh tegap, dan berbicara mengenai hal hal yang sebelumnya orang tidak tahu, namun secara perlahan mereka akan tahu..
That's my job, guys.
Alhamdulillah, thanks God, all praise to Allah SWT, bekerja sebagai seorang trainer merupakan pencapaian terbesar dalam hidup saya. Di usia yang ke 22, hidup mandiri, bekerja sesuai kata hati, skill yang dimiliki tersalurkan dan terlatih hari demi hari, membuat saya tidak pernah berhenti mengucap syukur di saat saya membuka mata dan menutup mata tiap harinya..
Saya diberi fasilitas penuh, gak perlu menghadapi kemacetan tiap hari, bangun tidur di kamar hotel empuk, makan tiga kali sehari disediakan, travelling ke berbagai kota di Indonesia untuk memberikan training, dan bekerja di lingkungan menyenangkan serta tim trainer dan service yang sangat luar biasa.
Masih mengeluh juga?
TIDAK.
BERSYUKUR, BERSYUKUR, dan BERSYUKUR.
Cheers..
Yessy Purnamasari, salah satu trainer di Learning Institute-BTPN Syariah.

You Might Also Like

0 comments